Penyertaan Tuhan

  • Post category:Renungan
  • Post published:September 8, 2020
You are currently viewing Penyertaan Tuhan
Pembacaan Alkitab Ibrani 13:5b

Ada sebuah penggalan lirik lagu dangdut yang dinyanyikan oleh Caca Handika yang bunyinya “Masak… masak sendiri, Makan… makan sendiri’ Cuci baju sendiri, Tidurku sendiri. Cinta aku tak punya, Kekasih pun tiada, Semuanya telah pergi. Tak tau kemana?” mungkin penggalan lagu ini mewakili keadaan sebagian orang yang hidupnya menyendiri. Dan mengisyaratkan bahwa hidup ini mampu dihadapi seorang diri. Namun apakah benar demikian? Apakah kita sanggup menghadapi segala sesuatu seorang diri? Jawabannya jelas tidak. Kita membutuhkan orang lain untuk membantu dan menolong kita.

Namun apa jadinya jika tidak ada yang mau menolong kita, tentu kita akan tertekan dan berusaha untuk mencari jalan pintas. Terkadang seseorang yang tertekan akan melakukan banyak cara untuk mengurangi perasaan tertekan tersebut, mulai dari hal-hal yang positif sampai yang negatif (bunuh diri contohnya). Pertanyaannya bagi kita adalah, sebagai orang yang percaya pada Yesus pantaskah kita melakukan hal-hal yang bodoh jika kita tertekan. Tentu tidak pantas, Firman Tuhan dengan jelas memberi pesan pada kita “Aku sekali-sekali tidak akan pernah membiarkan engkau dan aku sekali-sekali tidak akan pernah meninggalkan engkau

Dalam menjalani hidup ini percayalah ada Allah yang senantiasa menyertai kita dan Allah yang tidak pernah meninggalkan kita, kita tidak pernah sendiri, selalu ada tangan Allah yang maha kuat yang senantiasa memegang kita, dan memberikan kita kekuatan untuk melewati banyak hal dalam hidup kita. Allah tidak pernah meninggalkan kita. Kita tidak pernah sendiri, Allah selalu ada beserta dengan kita, Ia akan tetap melindungi kita dan menaungi kita dengan segala kebaikanNya.

Namun pertanyaan yang penting sekali untuk kita jawab adalah; apakah kita juga beserta dengan Allah, apakah kita mau mengikuti kehendak Allah ataukah kita hanya ingin Allah beserta kita tanpa kita sadar bahwa sesungguhnya kita pun harusnya berjalan beserta dengan Tuhan, artinya kita tidak patut untuk melangkah diluar kehendak Allah, kita harusnya mengikuti dan berpaut pada kehendakNya sehingga kehidupan kita menjadi kehidupan yang bermakna yaitu suatu kehidupan yang benar-benar hidup menuruti segala ketetapan dan kehendakNya. Amin

Leave a Reply