Orang Kristen Harus Memberi Teladan

  • Post category:Renungan
  • Post published:September 29, 2020
You are currently viewing Orang Kristen Harus Memberi Teladan
Pembacaan Alkitab 1 Korintus 4 : 16,17

Paulus berkata kepada jemaat Korintus agar meneladani dirinya. Demikian pula kepada jemaat Filipi, ia berkata, “Apa yang telah kamu pelajari…kamu terima…kamu dengar…kamu lihat padaku, lakukanlah itu!” Paulus menjadikan seluruh lapisan kehidupannya menjadi sebuah sekolah dimana jemaat yang di layaninya dapat belajar sesuatu. Baik melalui pengajaran, perkataan, maupun perbuatannya, bahkan di dalam penderitaannya, menjadi satu paket buku yang menjadi bahan pembelajaran bagi jemaat yang dilayaninya. Bahkan dengan jelas Paulus berkata bahwa Timotius yang diutus akan memperingatkan jemaat akan hidup yang dia turuti dalam Kristus Yesus. Artinya, Paulus menjadikan kesungguhandan ketaatannya untuk hidup di dalam Kristus menjadi sebuah teladan yang dapat di lihat semua orang.

Perkataan tegas Paulus “Turutilah teladanku!” sering kali menjadi momok bagi kita. Kita merasa diri jauh dari sempurnadan tidak layak untuk melahirkan pernyataan seperti ini. pernyataan ini menjadi hak istimewa yang hanya kita berikan kepada Paulus.namun sesungguhnya, apakah kebenaran ilahi yang Paulus ingin sampaikan melalui pernyataan ini? paulus tidak sedang menyombongkan diri. Namun, ia sedang mendeklarasikan keberhasilan perjuangannya sebagai orang percaya dan pelayan Tuhan dalam melewati berbagai tempaan keras dan gelombang besar di dalam pengiringannya, namun tetap tampil sebagai sebuah contih iman di tengah situasi apapun yang ia hadapi. Karena dalam ayat sebelumnya, ia berbicara tentang tantangan iman yang dihadapinya, “Kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara…kalau kami di maki, kami memberkati…dianiaya, kami sabar… difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah…sebab itu…turutilah teladanku.

Pernyataan “turutilah teladanku” tidak berbicara tentang kesempurnaan kekristenan kita, namun lebih mengarah kita kepada sebuah sasaran untuk mencapai sebuah kehidupan kekristenan yang menjadi contoh bagi prang lain, baik dalam kegagalam maupun dalam keberhasilan, dalam suka maupun duka, dalam kekuatan maupun kelemahan kita. Juga tentang bagaimana kita bersikap dan memunculkan bentuk iman kita ditengah berbagai situasi seperti ini, yang memainkan peranan penting untuk menjadikan kehidupan kita bahan pembejaranbagi orang percaya lainnya.kita tidak terjebak di dalam memoles kehidupan kekristenan kita dengan berbagai konsep iman dan dotrin teologi yang kita yakini. Kita tidak membangun tidak membangun kekristenan yang berleha-leha, yang mudah terkapar ketika badai menghamtam, namun sebaliknya, terakar dalam dan kuat di dalam Firman Tuhan sehingga di tengah situasi apapun, kita tahu apa yang harus kita lakukan sehingga bisa menjadi teladan bagi orang lain. Amin

Leave a Reply