Sepenuh Hati

  • Post category:Renungan
  • Post published:September 30, 2020
You are currently viewing Sepenuh Hati
Pembacaan Alkitab Kolose 3:23

Rasul Paulus  tidak hanya saja menasihati jemaat yang ada di Kolose tetapi juga menasehati kita semua   agar supaya  kita melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, baik itu pekerjaan, pelayanan, studi, hidup berkeluarga dan sebagainya. Seringkali ketika kita melakukan tugas dan pekerjaan kita tidak dengan sepenuh hati atau kita bersungut-sungut dalam mengerjakannya. Sesungguhnya Yesus telah memberikan teladan bagi umat-Nya bagaimana Ia melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati . Apa pun yang menjadi kehendak Bapa dikerjakan-Nya dengan sepenuh hati, meski harus melewati segala penderitaan yang hebat, bahkan sampai harus mati di kayu salib.

Saudara kalau hari ini kita diingatkan oleh firman untuk melakukan seperti yang telah Yesus lakukan dan berarti kita juga harus melakukannya dengan sepenuh hati, sebab “barangsiapa  mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup “(1 Yohanes2:6).   Renungkanlah kalau dalam kehidupan ini kita tidak menghasilkan buah dari apa yang kita lakukan, bisa jadi karena kita melakukannya tidak dengan sepenuh hati. Bila kita melakukan banyak hal tidak dengan sepenuh hati , maka hasil yang dapatkan pun tidak akan bisa maksimal.

Segala sesuatu yang kita kerjakan adalah baik jika kita lakukan itu untuk memuliakan Tuhan. “ Aku menjawab : jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah (1 Korintus 10:30). Tuhan juga mau supaya kita melakukan pekerjaan dengan kasih . “lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih (1 Korintus 16:14). Dan lakukanlah pekerjaan kita dalam nama Tuhan Yesus disertai dengan ucapan syukur. “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan, atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia, kepada Allah, Bapa kita. (Kolose 3:17).

Mari saat ini kita koreksi diri kita masing-masing, sudahkah kita melakukan segala sesuatu dan melayani Tuhan dengan sepenuh hati? Ketika kita memuji dan menyembah Tuhan apakah kita melakukannya dengan sepenuh hati? Jangan pernah merasa bahwa pelayanan dan ibadah yang kita lakukan selama ini sudah lebih dari cukup atau kita merasa sudah cukup rajin dan setia mengiring Tuhan. Yang dinilai Tuhan bukanlah aktivitas yang terlihat dengan kasat mata tetapi Ia melihat hati kita, kesepenuhhatiann kita melayani Dia. Ada upah yang disediakan Tuhan bagi orang-orang yang melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Amin.

Leave a Reply