Jangan Bersukacita di Atas Kemalangan Orang Lain

  • Post category:Renungan
  • Post published:October 10, 2020
You are currently viewing Jangan Bersukacita di Atas Kemalangan Orang Lain
Pembacaan Alkitab Obaja 1:12

Setiap kita pasti pernah ditimpa kemalangan, artinya kemalangan dapat dialami oleh siapa saja. Pertanyaannya adalah bukan siapa saja yang pernah ditimpa kemalangan. Namun apa yang dapat kita lakukan untuk mereka yang ditimpa kemalangan? Tidak ada seorangpun yang menghendaki dirinya ditimpa kemalangan atau mengalami kemalangan. Namun pada kenyataannya tidak seorangpun dapat terhindar dari kemalangan. Oleh sebab itu, sikap kita terhadap mereka yang ditimpa kemalangan adalah sesuatu yang penting untuk kita renungkan. Bagaimana sikap kita terhadap saudara-saudara kita yang ditimpa kemalangan menunjukkan siapa kita dan bagaimana kita memperlakukan sesama.

Kemalangan dalam kehidupan ini dapat terlihat dalam berbagai macam persoalan kehidupan yang menyulitkan. Kemalangan dapat berupa dukacita karena kehilangan dan kepergian orang yang dikasihi, kehilangan pekerjaan, kehilangan harta benda, kecelakaan, sakit penyakit dan sebagainya. Sebagai manusia yang ingin hidup tanpa ada persoalan dan beban kehidupan maka harapannya adalah agar sekiranya tidak ada penderitaan atau kemalangan yang terjadi dalam kehidupan ini. namun demikianlah kehidupan ini, tidak akan pernah lepas dari persoalan yang himpitan kehidupan.

Yang dikehendaki Tuhan dalam kehidupan kita adalah supaya kita menunjukkan suatu sikap yang benar-benar peduli dengan saudara-saudara kita yang ditimpa kemalangan. Dalam kitab Obaja Tuhan mengingatkan dengan keras agar Edom jangan bersukacita atas kemalangan orang Israel, sebab Israel adalah saudara mereka sendiri. Tidak baik bagi Edom untuk merasa gembira dengan dukacita yang di alami oleh Israel. Seharusnya Edom turut merasakan apa yang dirasakan oleh Bangsa Israel. Memang! penderitaan dan kemalangan Israel memang akibat dari perbuatan dosa Israel, namun bukan berarti Edom merasa pantas untuk bersukacita atas kemalangan saudaranya tersebut.

Demikian pula kehidupan kita. Tidak baik bagi kita untuk merasa gembira atas kemalangan saudara kita atau musuh kita sekalipun. Sebagai sesama ciptaan Allah kita harus dapat menunjukkan kasih terhadap sesama, dan kasih itu berwujud kepedulian dan sepenanggungan dengan saudara atau sesama kita yang menanggung beban penderitaan. Tuhan menginginkan kita untuk menjadi pribadi Kristen yang baik dan penuh perhatian terhadap sesama, kita diingatkan oleh Tuhan Yesus agar senantiasa menunjukkan kepeduliaan bagi sesama kita. Seperti yang telah Tuhan Yesus lakukan! Ia begitu peduli terhadap kita, dan turut merasakan apa yang kita rasakan, bahkan Ia mau menggantikan kita untuk mati di kayu salib agar kita jangan lagi menderita karena Dosa.

Salah satu tanda kehidupan Kristen yang dewasa adalah ketika kita mampun untuk menunjukkan kepeduliaan kita terhadap sesama kita. Kita mampu untuk berkorban dan memberikan tanpa mengharapkan sesuatu. Kita harus ingat bahwa setiap menusia dapat saja mengalami kemalangan maka janganlah kita mentertawakan kemalangan orang lain, sebab mungkin pada suatu saat kemalangannya dapat saja menimpa kita. Karena itu marilah kita hidup dalam kasih dan menjadikan kasih itu nampak oleh perbuatan kita yang peduli dan turut sepenanggung dengan saudara-saudara kita yang ditimpa kemalangan. Amin

Leave a Reply