Bersandar Kepada Tuhan

  • Post category:Renungan
  • Post published:October 16, 2020
You are currently viewing Bersandar Kepada Tuhan
Pembacaan Alkitab 2 Korintus 1:3,4

Penderitaan dalam dunia ini sepertinya tidak pernah akan berakhir, penderitaan selalu datang silih berganti, dimana-mana ada penderitaan. Banyak orang meninggal secara tragis dan mengenaskan, gempa bumi,  peperangan, pembunuhan, perampokan, kekerasan dalam rumah tangga, penyiksaan, penculikan. Penderitaan juga mampir disetiap rumah. Pederitaan itu berwujud, kanker, stroke, kelumpuhan dan berbagai jenis penyakit. Disetiap keluarga terjadi kematian dan luka-luka kesedihan, anggota keluarga yang mengalami pemutusan hak kerja, kecelakaan lalu lintas, perceraian, pertengkaran dan sebagainya. Penderitaan selalu datang silih berganti. Mengapa kita dapat menderita? Apakah karena dosa, belum tentu juga sebab Tuhan Yesus pernah menegur murid-muridNya yang berpandangan sempit seperti itu (Yoh. 9:3)

Memahami penderitaan memang tidak mudah, disatu pihak ada yang berusaha menghindar dari penderitaan atau memberontak menentang penderitaan. Namun pada kenyataannya semua orang dapat menderita. Rasul Paulus pun mengalami penderitaan, ia bukanlah seseorang yang luput dari derita, bahkan kehidupannya adalah hidup yang dijalani dalam penderitaan semenjak ia memutuskan untuk melayani Tuhan Yesus. pengalamannya melalui berbagai penderitaan telah membawa rasul Paulus pada kehidupan yang bersandar penuh kepada Tuhan. dengan pengalaman tersebut ia pun dapat menguatkan orang lain. Paulus memiliki keyakinan yang teguh kepada Allah bahwa Allah mampu membuatnya menjalani penderitaan tersebut.

Penderitaan itu memang terasa pahit, karena itu kita lebih memilih hidup ini terhindar dari penderitaan. Jangan menolak penderitaan, sebab selama kita melihat penderitaan adalah bagian yang melengkapi hidup maka penderitaan menjadi sesuatu yang harus kita syukuri. Penderitaan harus menjadikan kita lebih dewasa menjalani kehidupan. Kita tahu, tidak mungkin manusia tidak menderita, namun bukan berarti itu menjadi sebuah ketakutan yang membuat kita kehilang pengharapan. Selama matahari terbit dari ufuk timur, selama ada makhluk hidup di bumi, selama itu pula memang penderitaan tidak dapat kita pungkiri. Akan tetapi selama itu juga selalu ada kasih dan rahmat Allah yang senantiasa baru.

Penghiburan dari Allah adalah penghiburan yang sejati. Kita akan selalu merasa kuat dan lega saat kita mengandalkan Tuhan. jangan kuatir dan rapuh, sebab Allah sumber kekuatan kita. Percayalah kepadaNya dengan segenap hati, sebab Ia tahu mana yang terbaik untuk kita. Penderitaan dapat menimpa kita kapan saja, ia dapat menghadang kita dimana saja. Hidup ini susah untuk ditebak, namun hidup ini adalah kesempatan untuk berjuang. Jalani hidup kita dengan syukur meskipun terkadang air mata dan susah hati kita alami. Tuhan mengerti keadaan kita dan Ia tahu kemampuan kita untuk menanggung berat kehidupan. Amin

Leave a Reply