Hidup Menjadi Orang Kristen Yang Benar

  • Post category:Renungan
  • Post published:January 21, 2021
You are currently viewing Hidup Menjadi Orang Kristen Yang Benar
Pembacaan Alkitab Mazmur 37:1-11

Jhon Stott merupakan seorang penafsir Alkitab, pengkhotbah dan penginjil yang luarbiasa bahkan ia adalah seorang penulis buku-buku teologi yang hebat. Jhon Stott berkata dalam salah satu bukunya, “sebagian besar orang Kristen di Inggris tidak pernah berdoa kecuali dalam keadaan darurat, tidak pernah membaca Alkitab kecuali untuk membantu mereka mengisi teka-teki silang, dan tidak pernah datang ke gereja sepanjang tahun kecuali untuk baptisan, pernikahan dan penguburan. Jika dulu demikian apalagi sekarang ?”

            Keadaan yang terjadi di Inggris, terjadi pula di Indonesia. Kekristenan di Indonesia hanyalah sekedar agama semata. Mengapa? Karena banyak orang Kristen hanya Kristen KTP, sekedar status, Kristen Tanpa Pertobatan, Perbuatan, dan Perubahan hidup. Hanya sekedar yang penting saya beragama Kristen, soal Kristus saya tidak tahu. Jangankan ibadah di gereja, doa sebelum makan saja tidak pernah dilakukan.

            Secara pribadipun, kita sering menjadi Kristen KTP. Mengaku saya Kristen tetapi tidak pernah menunjukkan sikap dan perilaku sebagai orang Kristen. Percuma mengaku sebagai orang Kristen tetapi praktek hidupnya tidak sesuai dengan ketetapan Tuhan. Tidak semua orang Kristen adalah orang yang hidup benar, tetapi orang yang benar dihadapan Tuhan disebut orang Kristen.

            Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa orang benar pasti hidup dalam Tuhan. Kehidupan orang benar berada didalam Tuhan, sebab hanya orang yang hidup dalam Tuhan yang akan dibenarkan Tuhan. Saat ini kita akan belajar setidaknya ada dua hal bagaimana hidup menjadi orang kristen yang benar.

  1. PERCAYA KEPADA TUHAN (1-6)

            Mazmur ini mulai dengan ajakan kepada orang benar agar tidak marah atau iri terhadap orang fasik pada ayat 1-11. Disambung dengan pemaparan akan kejahatan orang fasik dan kebinasaan mereka pada ayat 12-26, diakhiri perintah agar hidup dalam kebenaran disertai janji Tuhan bagi yang hidup benar pada ayat 27-40.

            Mengapa orang benar tidak perlu marah atau iri kepada orang fasik? Karena, pertama, walaupun orang fasik kelihatan berjaya, mereka akan segera lenyap (2, 9-10). Seperti rumput yang berumur pendek dan daun yang cepat layu, demikian gambaran kefanaan orang fasik. Kedua, orang benar ada dalam pemeliharaan Tuhan (3-6, 11). Bisa saja sesaat kehidupan orang benar lebih sengsara daripada orang fasik. Namun, dalam jangka panjang akan terlihat orang benar justru bertahan sampai kesudahannya. Hal itu terjadi bukan karena kekuatan orang benar sendiri, melainkan kasih karunia Tuhan. Ketiga, iri hati kepada orang fasik merupakan bentuk ketidakpercayaan kepada Tuhan. Meragukan keadilan Tuhan dan kemampuan Tuhan untuk memberkati umat-Nya. Iri hati adalah dosa. Orang benar dengan iri hati tidak kompatibel. Itu sama saja menyebut orang benar sebagai berdosa.

            Percaya adalah kebutuhan mendasar setiap manusia dalam melakukan aktifitas atau untuk bersosial setiap hari. Tanpa percaya hubungan kita dengan keluarga hancur, hubungan dengan sesama rusak. Percaya berarti menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada. Orang Kristen dituntut untuk percaya kepada Tuhan. Percaya bahwa Tuhan benar-benar ada dan memelihara kehidupan umat-Nya.

            Kata Kristen berasal dari kata Kristianos yang berarti pengikut Kristus yang setia. Seorang pengikut Kristus, ia tidak dapat dikatakan pengikut jika ia tidak percaya kepada Kristus. Bagaimana mungkin ia mengaku sebagai orang Kristen tetapi ia ragu mempercayakan hidupnya kepada pribadi yang ia ikuti?

            Jika kita percaya kepada Tuhan maka kitapun akan mempercayakan kehidupan kita kepada Tuhan. Bukan hanya percaya bahwa Tuhan benar-benar ada tetapi mempercayakan hidup kita kepada Tuhan. Pada ayat 5, kita dituntut untuk menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, karena jika percaya maka kita tidak akan ragu menyerahkan hidup kita untuk Tuhan tetapi sebaliknya kita akan percaya bahwa Tuhan akan bertindak didalam dan melalui kita untuk memunculkan kebenaran seperti terang.

            Percaya dalam bahasa asli Alkitab menggunakan kata kerja Hifil imperaktif yang mengandung arti kausatif atau menyebabkan sesuatu sehingga memikili pengertian mempercayai Tuhan. Ketika  kita mempercayai Tuhan maka yang terjadi adalah hidup kita ada dalam control dan kendali Tuhan.

II. BERDIAM DI DALAM TUHAN (ayat 7-11)

            Untuk menjadi orang kristen yang benar di hadapan Tuhan, ia harus berdiam didalam Allah. Ia harus mencerminkan pribadi Kristus dalam dirinya dan tingkah laku hidupnya. Orang yang tinggal dalam Allah, tidak pernah menyimpan kejahatan dalam hatinya, ia tidak pernah menyimpan kepahitan dalam hatinya.

            Berdiam berarti berumah atau bertempat tinggal. Rumah adalah tempat paling nyaman. Setiap orang pasti memiliki impian atau mungkin sedang dalam proses pembuatan rumah. Banyak orang berlomba-lomba bekerja, berusaha hanya untuk memiliki rumah. Walaupun banyak tempat penginapan yang mewah-mewah tidak membuat orang berlomba untuk tinggal di penginapan, hotel dsb. Seperti halnya rumah adalah tempat yang nyaman maka demikian juga dengan kita berdiam dalam Tuhan dan merasakan kenyamanan.

             Pada ayat 7-8 menegaskan sebab orang yang berdiam dalam Tuhan tidak akan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya karena tipu daya. Ia akan meninggalkan panas hatinya. Orang berdiam dalam Tuhan akan mampu mengontrol emosinya, ia mampu bersyukur atas apa yang ia miliki tanpa harus marah kepada orang yang berhasil karena tipu daya. Bahkan orang yang berdiam dalam Tuhan akan senantiasa rendah hati dan tetap bergembira sebab Tuhan melimpahkan kesejahteraan dalam hidupnya.

            Berdiam dalam bahasa asli menggunakan kata dom yang merupakan kata kerja qal imperatif yang berarti berdiam diri. Kata kerja qal imperatif merupakan kalimat perintah yang mengharuskan untuk dilakukan. Pemazmur memberi penekanan untuk mengharuskan setiap kita berdiam diri dalam Tuhan. Jika kita mengaku percaya kepada Tuhan maka kita pun harus berdiam di dalam Tuhan. Dalam terjemahan King James Version menggunakan kata Rest in the LORD. Kata rest berarti istirahat, tidur, sandaran dan ketenangan.

            Kesulitan-kesulitan dan pergumulan yang kita hadapi setiap hari seringkali membuat kita menjadi iri hati dengan keberhasilan orang fasik. Pemazmur berkata untuk berdiam diri dalam Tuhan, sebab itu yang akan memberi kita ketenangan tetapi juga tidak akan iri hati terhadap orang fasik dalam keberhasilannya. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa hidup orang benar akan selalu baik-baik saja, akan selalu ada pada posisi yang berbahagia saja tetapi Firman Tuhan berkata bahwa orang yang hidup benar dihadapan Tuhan akan disiksa, dikucilkan, dihina dan dianggap remeh oleh orang lain. Maka dari itu pemazmur berkata berdiam dirilah di hadapan Tuhan, karena hal ini telah dialami oleh pemazmur bahwa ketika ia hidup dalam Tuhan maka kehidupan tidak baik-baik saja tetapi meskipun demikian ia mendapat ketenangan dalam Tuhan. Maka kita pun dituntut untuk berdiam diri dalam Tuhan. Masalah boleh saja datang, persoalan boleh saja tidak pernah absen dari hidup kita, bahkan pergumulan boleh saja kita alami tetapi ingat satu hal Tuhan memberi kita ketenangan dalam setiap kehidupan kita. Yohanes 15:5-6 berkata bahwa orang yang tinggal dalam Tuhan akan berbuah banyak, tetapi orang tidak tinggal dalam Tuhan akan dilemparkan kedalam perapian.

            Orang Kristen yang benar bukan hanya orang kristen yang punya status dia Kristen tetapi yang mampu menjadi beda dengan dunia. Untuk menjadi orang Kristen yang benar dihadapan Tuhan maka hal yang perlu dilakukan adalah Percaya kepada Tuhan dan berdiam dalam Tuhan.

Leave a Reply