Hidup Dalam Ketaatan

  • Post category:Renungan
  • Post published:January 20, 2023
You are currently viewing Hidup Dalam Ketaatan
Hosea 2:10-12

Masalah serius yang diungkapkan oleh Nabi Hosea adalah “perselingkuhan rohani” yang dilakukan oleh bangsa Israel. Umat Allah seharusnya tetap setia dengan segala ketetapan yang harus dijalankan menurut kehendak Allah. Namun tidak dengan bangsa Israel, mereka memilih untuk tidak taat dan tidak setia, mereka berpaling dari Allah dan mengikuti ilah-ilah bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Inilah sebabnya mengapa Nabi Hosea dengan keras memperingatkan bangsa Israel tentang perbuatan mereka yang tidak setia. Bangsa Israel digambarkan sebagai seorang isteri yang melalukan pengkhianatan dengan kekasihnya yang lain. Inilah satu gambaran tentang ketidaksetiaan Israel. Mereka melupakan Tuhan dan berpaling dari Tuhan. Mereka menyembah ilah lain dan menduakan Tuhan yang satu-satunya patut disembah. Pada akhirnya kita dapat mengetahui bahwa dosa selalu mendatangkan penghukuman.

Banyak dari antara kita yang tidak merasa betapa pentingnya sikap taat, seringkali banyak orang yang menyebut diri Kristen namun tidak menjadi orang-orang yang taat. Maksud disini adalah mau melakukan apa yang sesuai dengan kehendak Allah Bapa di Sorga. Ketaatan adalah sebuah nilai dalam kekristenan dan tanpa ketaatan tidak ada Kristen yang sejati. Dengan ketaatan kita dapat menunjukkan bagaimana kualitas kekristenan yang sesungguhnya. Taat bukan hanya sekadar sikap yang didorong oleh rasa takut kepada Tuhan, namun ketaatan merupakan suatu perasaan yang penuh kasih untuk tidak ingin melukai perasaan Tuhan. Inilah yang seringkali banyak dari orang Kristen tidak sadari, bahwa kehidupan Kristen tidak ada bedanya dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Bagaimana tidak? Banyak orang Kristen masih melakukan hal-hal yang tidak berkenan dengan kehendak Allah. Kebencian, kemunafikan, pertikaian, ketidaksetiaan, dan sebagainya masih terlihat dalam kehidupan seorang yang menyebut dirinya Kristen.

Sebagai orang Kristen kita seharusnya belajar dari apa kata Alkitab tentang kesetiaan kepada Allah dan ketidaktaatan umat Allah Israel. Kita belajar agar jangan kita mengikuti jejak mereka; yaitu mengkhianati Tuhan dengan melakukan apa yang tidak Tuhan kehendaki. Kita tentu tahu, bahwa sebagai orang Kristen kita seharusnya taat dan setia, namun pengetahuan ini hanya sampai pada batas sekadar tahu saja. Tidak sampai pada praktek hidup yang sesungguhnya. Kita hidup di dunia yang penuh tantangan dan godaan yang dapat menjerumuskan kita pada hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Sebagaimana Israel pada waktu lampau yang berada di tengah-tengah bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Apa yang harus kita lakukan? Ini menjadi satu pertanyaan penting bagi kita orang-orang Kristen. Apakah kita akan mengikuti keinginan daging yang terhubungan dengan keduniawian ataukah kita mau tetap berdiri dalam keyakinan bahwa kita harus tetap hidup memuliakan Bapa di Sorga.

Tuhan Yesus telah memberikan suatu teladan bagi kita, bagaimana kita seharusnya hidup sebagai orang-orang yang menjadi kepunyaan Allah. Tuhan Yesus begitu taat pada kehendak Allah, Ia melakukannya agar kita dapat diselamatkan. Ia begitu mengasihi kita sehingga Ia tetap mau mati di atas kayu salib bagi dosa-dosa kita. Maksudnya adalah Tuhan Yesus tetap taat hingga kematianNya. Ini menunjukkan suatu kualitas hidup Kristen yang sejati. Yakni hidup dalam ketaatan yang sempurna. Mungkin kita akan berkata bagaimana kita akan taat apabila kita masih bersifat daging? Bukankah kedagingan kita menghambat keinginan kita untuk taat? Disinilah letak nilainya, bila kita menjadi taat dengan segala perjuangan untuk mengalahkan kedagingan kita maka ketaatan kita merupakan suatu bentuk sikap kita untuk menghargai Tuhan dalam kehidupan kita.

Berjuanglah untuk taat, dan berusahalah agar kita memberi nilai lebih dalam kehidupan ini dengan ketaatan pada kehendak Allah. Apa yang dilakukan oleh bangsa Israel seperti yang diungkapkan oleh nabi Hosea harus menjadi suatu pelajaran bagi kita untuk hidup menyenangkan hati Tuhan. Janganlah kita menuruti segala keinginan daging dan hidup secara duniawi. Sebab apabila demikian, maka sukacita dan damai sejahtera bahkan kasih kita kepada Tuhan akan hilang sama sekali. Terangilah kehidupan kita dengan nilai dari ketaatan, yakni suatu nilai hidup Kristen yang sesungguhnya. Belajarlah untuk taat sebab Tuhan menghendakinya demikian bagi kita. Amin

Leave a Reply