Penghiburan dalam Penderitaan

  • Post category:Renungan
  • Post published:February 10, 2024
You are currently viewing Penghiburan dalam Penderitaan

2 Korintus 1:1-7

Terlihat dari perikop ini, Paulus menulis suratnya kepada jemaat di korintus sebagai seseorang yang pernah dan bahkan sedang mengalami penderitaan. Kata yang Paulus gunakan untuk penderitaan adalah thlipsis, kata ini dalam penggunaan sehari-hari digambarkan dengan tekanan fisik pada seseorang, seperti seseorang yang tertimpa sesuatu benda yang berat dan menekan.

Kita tentu sadar bahwa kehidupan ini tidak lepas dari penderitaan, setiap kesulitan hidup membawa kita pada kondisi yang menekan dan menyiksa kita. Dan memanglah demikian kehidupan kita manusia, terkadang beban hidup yang tidak kita mengeti menimpa kehidupan kita.

Pada awal perkembangan kekristenan, setiap orang yang memilih dan memutuskan menjadi Kristen harus bersiap untuk akibat yang akan menyusul karena pilihan tersebut. Dimasa itu seseorang yang menjadi Kristen harus menghadapi penderitaan, bisa jadi ia akan ditolak oleh keluarganya sendiri, dimusuhi orang orang-orang terdekatnya yang bukan Kristen serta mengalami pelbagai penganiayaan dari penguasa masa itu.

Baca Juga: Orang Kristen itu Berbeda

Iman Kristen telah membawa kesengsaraan bagi para pemiliknya, resiko sebuah pilihan akan keselamatan. Namun, kita melihat bahwa orang-orang Kristen dimasa itu dengan tabah hati menerima setiap penderitaan tersebut, perjuangan mereka untuk tetap mempertahankan iman telah menghasilkan penghiburan yang menguatkan.

Meskipun orang Kristen begitu menderitanya karena iman mereka namun penghiburan dari Allah serta merta juga datang menguatkan. Hal inilah yang ditinjolkan oleh rasul Paulus, bahwa dalam penderitaan yang mereka alami terdapat kasih setia Allah yang menghiburkan sehingga mereka yang telah mendapat penghiburan dari Allah juga menguatkan saudara-saudara seiman yang juga mengalami penderitaan.

Inilah wujud dari kekeristenan, bahwa setiap orang percaya diikat oleh iman kepada Kristus sehingga oleh ikatan kasih Kristus itulah umat Tuhan harus saling menguatkan bukan menjatuhkan, saling menopang bukan menghancurkan, saling meneguhkan bukan mengabaikan. Kasih yang diwujudkan dalam perbuatan adalah kasih yang sesungguhnya, tanpa perbuatan nyata kasih hanyalah kata-kata kosong.

Leave a Reply