Hati yang dipenuhi Kasih

  • Post category:Renungan
  • Post published:July 9, 2020
You are currently viewing Hati yang dipenuhi Kasih
Pembacaan Alkitab: Matius 9:1-8

Salah satu persoalan serius dalam kehidupan manusia saat ini adalah kasih yang mulai menjadi dingin dan tak lagi hangat, manusia kehilangan rasa peduli dan empati terhadap sesamanya manusia akibatnya tak jarang manusia tak dapat lagi menghargai dan peduli terhadap sesamanya manusia. ini bukan hanya terjadi diluar kekristenan bahkan dalam kehidupan orang-orang Kristenpun tak jarang ditemui orang Kristen yang tidak lagi dapat menunjukkan kasihnya kepada sesamanya. Padahal Tuhan sendiri menghendaki agar umatnya hidup untuk mengasihi sesamanya sebagaimana umat itu mengaku mengasihi Tuhannya, sebab kasih kepada Tuhan memanglah harus ditunjukkan dengan bukti nyata melalui kasih kepada sesama manusia.

Salah satu teguran keras Tuhan Yesus adalah kepada para ahli Taurat yang seringkali mempertanyakan dan meragukan apa yang Tuhan Yesus lakukan dan katakan. Mereka tidak memahami apa yang diperbuat Tuhan Yesus adalah wujud dari kasih Allah yang sedang dinyatakan kepada manusia. kasih yang ditunjukkan bukan hanya melalui mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus melainkan jalan pengampunan dosa yang disediakan Allah melalui Tuhan Yesus. bagi orang Yahudi yang dapat mengampuni dosa hanyalah Allah, dan sebab itu manakala Tuhan Yesus berkata bahwa dosa orang lumpuh dalam perikop ini telah diampuni maka hal ini sangat menyinggung perasaan orang-orang Yahudi sebab dalam pandangan mereka perkataan Tuhan Yesus adalah penghujatan terhadap Allah. Karena itulah Tuhan Yesus berkata kepada mereka “mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu”(ay. 9). Perhatikan pada bagian ini; Tuhan Yesus persis tahu apa yang ada dalam benak para ahli Taurat ini, mereka tidak saja menolak Tuhan Yesus yang telah diutus oleh Allah sebagai pendamaian atas dosa manusia namun mereka juga memiliki hati yang tidak dipenuhi dengan kasih, hati mereka menjadi busuk dan hanya diisi oleh keinginan untuk mencari kesalahan dan usaha untuk membinasakan Tuhan Yesus, mereka dikuasai oleh dendam dan iri hati sehingga mereka tidak sadar bahwa mereka telah masuk pada suatu ruang gelap dari hati yang tak lagi kuasai oleh kasih. Karena itu Inilah persoalan para ahli Taurat mereka tidak melihat satu kebutuhan utama manusia yakni keselamatan, bagi mereka tindakan Tuhan Yesus tak lebih dari perbuatan berdosa yang melanggar kekudusan Allah. Mereka tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan Tuhan Yesus adalah bagian dari tindakan Allah bagi manusia untuk keselamatan manusia.

Saat hati tak lagi diisi oleh kasih maka hati itu adalah cenderung mengarah pada kejahatan yang akibatnya adalah hilangnya rasa sehingga manusia tidak dapat lagi menunjukkan rasa kasih itu terhadap sesamanya. Yang ada hanyalah perasaan benci, dendam, iri dan dengki, tidak peduli serta angkuh. Selain itu begitu banyak kasus kekerasan dan tindakan-tindakan tak bermoral lainnya adalah buah dari hati yang tidak dipenuhi oleh  kasih; Anak-anak memberontak terhadap orang tuanya sebaliknya orang tua melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya, demikian juga suami yang meninggalkan keluarganya demi selingkuhannya bahkan juga sebaliknya istri meninggalkan suami karena pria lain, manusia tidak segan menghilangkan nyawa manusia lainnya, pertikaian, perselisihan dan perseteruan yang terjadi adalah semua hal yang sangat memilukan sebab kasih tak lagi memenuhi hati manusia.

Marilah kita saling mengasihi bukan hanya dalam kata melainkan dalam tindakan nyata, marilah kita menunjukkan kasih yang berasal dari hati yang telah dipenuhi oleh kasih. Kita mengasihi sebab Tuhan telah lebih dahulu mengasihi kita dan kita mengasihi karena kita mengaku mengasihi Allah sebab siapa yang berkata mengasihi Allah namun membenci sesamanya adalah seorang pendusta dan kebenaran tidak ada dalam hidup orang itu, karena barang siapa yang telah hidup dalam kasih dan kasih itu memenuhi hatinya ia akan selalu sadar bahwa kehidupannya adalah untuk dapat menunjukkan kasih itu kepada mereka yang ada disekitarnya baik itu untuk anak, untuk orang tua, untuk suami ataupun istri, untuk tetangga kita, untuk rekan kerja kita bahkan kita diingatkan untuk mengasihi orang yang membenci kita sekalipun. Ingatlah mengasihi dan saling mengasihi adalah kewajiban dan suatu keharusan bagi kita seperti Tuhan Yesus yang begitu mengasihi kita demikianlah kita saling mengasihi, Tuhan Yesus berkata kamu adalah murid-muridku jikalau saling mengasihi. Amin.

Leave a Reply