Yohanes 4:13-14
Salah satu pokok pembicaraan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria dalam perikop ini adalah tentang air untuk diminum. Dalam percakapan ini, perempuan Samaria awalnya hanya melihat Tuhan Yesus sebagai pria Yahudi biasa yang menunjukkan satu tindakan yang tidak biasa yakni meminta air kepada orang Samaria.
Perempuan ini tentu merasa keheranan akan sikap Tuhan Yesus yang tidak sungkan meminta minum kepada seorang Samaria, apalagi jika Tuhan Yesus mengetahui siapa perempuan ini sebenarnya. Tindakan yang semestinya dilakukan oleh Tuhan Yesus adalah menghindarinya atau tidak bercakap dengannya. Namun sebaliknya, Tuhan Yesus tidak hanya meminta minum atau hanya bercakap-cakap dengannya bahkan Tuhan Yesus menawarkan sesuatu yang amat berharga.
Dalam ayat 13 dan 14, Tuhan Yesus memberi perbandingan antara air yang hendak diambil oleh perempuan Samaria dan air yang Ia tawarkan kepada perempuan ini. Tuhan Yesus berbicara mengenai air hidup, yang dimaksud oleh Tuhan Yesus bukanlah air dalam arti harafiah atau air dalam arti yang biasa dipakai untuk minum ataupun mencuci melainkan dalam arti rohani.
Kepada perempuan ini Tuhan Yesus menyatakan sesuatu yang mengejutkan, yaitu bahwa Tuhan Yesus akan memberikan air kepada perempuan ini dan ia tidak akan pernah merasa kehausan lagi. Bahkan air itu akan menjadi mata air yang terus menerus mengalir hingga pada hidup yang kekal. Setiap hati manusia selalu membutuhkan air kehidupan, manusia selalu haus akan sesuatu hal yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus.
Air adalah sumber kehidupan namun hanya akan memuaskan dahaga sementara manusia, air yang Tuhan Yesus berikan adalah air yang menghidupkan dimana segala kebutuhan akan dahaga rohani dapat terpuaskan. Kita hanya akan memperoleh kehidupan di dalam Tuhan Yesus sebab Ia adalah sumber kehidupan karena tanpa Tuhan Yesus maka kita akan terus-menerus hidup dalam kegersangan yang tak berujung. Oleh sebab itu datanglah kepada-Nya dan mintalah air kehidupan tersebut agar Ia penuhkan dalam kehidupan kita. Amin.
