Pintu Rahmat Allah

  • Post category:Renungan
  • Post published:August 21, 2020
You are currently viewing Pintu Rahmat Allah
Pembacaan Alkitab Mazmur 32:1-5

Suatu kebenaran Alkitab yang tidak dapat ditolak adalah kenyataan tentang keberdosaan manusia. Sebab itu manusia terpisah dari rahmat Allah yang disediakan sejak semula; yaitu rahmat persekutuan dan kehidupan yang bersama dengan Allah. Manusia tidak lagi mengindahkan Allah dan berbuat sekehendak hatinya yang cenderung menghasilkan kejahatan di hadapan Tuhan. Manusia telah kehilangan kemuliaan Allah dan jauh dari rancangan awal penciptaannya sebab itu hukuman tidak dapat dihindarkan dan murka Allah atas orang-orang berdosa telah nyata.

Pemazmur menyadari bahwa tidak ada manusia yang benar-benar layak dihadapan Allah sebab kelayakan dihadapan Allah bukan karena usaha manusia melainkan karena rahmat Allah atas manusia. Tidak ada satupun upaya manusia yang dapat membuka pintu rahmat Allah selain Allah itu sendiri yang membuka pintu rahmatNya bagi manusia. Karena itu Pemazmur menyatakan bahwa orang yang berbahagia adalah mereka yang memperoleh rahmat pengampunan dosa dan kesalahannya yang tidak diperhitungkan Allah. Allah menyatakan rahmatNya sehingga manusia dimungkinkan untuk datang kehadapanNya supaya manusia memperoleh kasih dan pengampunanNya. Inilah anugerah Allah bagi manusia yaitu Allah mau membuka diriNya dan menerima pengakuan dosa manusia sehingga manusia memperoleh berkat keselamatan dan pemulihan dari kehidupan yang dikuasai oleh dosa.

Memang Allah menunjukkan kasihNya kepada manusia namun manusia pun harus sadar bahwa ia adalah makhluk berdosa yang membutuhkan kasih dan pengampunan dari Allah. Manusia harus datang dan merendahkan diri dihadapan Allah serta mengaku dengan kejujuran bahwa ia membutuhkan kasih dan rahmat Allah. Namun tindakan ini jangan dianggap sebagai upaya atau usaha manusia melainkan sebagai respon kepada dibukakannya oleh Allah pintu rahmatNya bagi manusia. Usaha manusia tidak akan pernah menyelamatkannya dari hukuman karena dosa, sebab segala kebaikan manusia adalah tidak sempurna dihadapan Allah. Ini berarti tidak mungkin manusia diselamatkan oleh segala perbuatan baiknya.

Pengakuan kita dihadapan Allah harus menjadi sikap kerendahan hati yang didorong oleh kesadaran yang sungguh bahwa kita membutuhkan kasih karunia Allah. Ini berarti hanya orang-orang yang sombong dan angkuh yang tidak pernah menyadari bahwa ia berdosa, namun bukan berarti orang-orang sombong ini adalah mereka yang tidak pernah aktif dalam kegiatan gereja sebaliknya seringkali mereka yang tanpa sadar menunjukkan keangkuhan mereka dihadapan Tuhan dengan hanya menjadikan kegiatan-kegiatan gerejawi sebagai bentuk formalitas saja tanpa ada keinginan untuk menyenangkan Tuhan yang telah mengampuni dosa. selain itu banyak pula orang-orang yang angkuh dan merasa bahwa tidak ada gunanya mengikuti kegiatan-kegiatan rohani, mereka adalah orang-orang yang hanya sibuk dengan urusan duniawi dan melupakan kenyataan akan keberdosaan dirinya.

Kita percaya bahwa Tuhan Yesus telah mati atas dosa kita, Ia telah menanggung segala kesalahan kita melalui penderitaanNya di atas kayu salib. Apa yang seharusnya ditimpakan kepada kita karena segala kehajatan kita telah ditimpakan kepada Tuhan Yesus. oleh Tuhan Yesus kita yang seharusnya binasa karena dosa dibenarkan oleh Allah dan diberikan jaminan akan kehidupan yang kekal. karena itu hidup kita adalah hidup yang berbahagia sebab pintu rahmat Allah di dalam Tuhan Yesus telah dibuka dan kita telah masuk melalui pintu itu sehingga di dalam rahmat Allah kita dibebaskan dari kuasa dosa oleh Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada anugerah mujizat yang lebih besar dari anugerah Allah yang dinyatakan melalui kasih Tuhan Yesus yang telah menebus dosa dan pelanggaran kita. Maka dari itu akuilah selalu dihadapan Allah bahwa kita adalah orang-orang yang berdosa dan diselamatkan oleh kasih karunia Allah sambil terus mensyukuri pintu rahmat Allah yang telah dibuka untuk kita. Amin

Leave a Reply