Berdoa bagi orang yang menghina

  • Post category:Renungan
  • Post published:March 20, 2023
You are currently viewing Berdoa bagi orang yang menghina

PA : Matius 6:28

Kita pasti setuju bahwa manusia pada dasarnya tidak ingin direndahkan atau dipandang hina bukanlah harapan setiap orang. Oleh karenanya ketika seseorang direndahkan ataupun dihina. Disitulah orang itu akan merasa tersakiti, dan oleh rasa sakit tersebut sebagian orang terdorong berbuat sesuatu untuk membalas rasa sakit itu. Balasan terhadap rasa sakit tersebut bisa beragam bentuknya, bisa dalam umpatan kata, bisa juga dalam bentuk tindakan kekerasan. Oleh karenannya seseorang yang mengalami tindakan penghinaan cenderung tidak dapat menerima keadaan itu. Jika demikian halnya, apakah yang harus kita lakukan sebagai orang Kristen? Tentu saja kita tahu bahwa kita tidak diajarkan untuk membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan kita harus membalas kejahatan dengan kebaikan. Kita juga diajarkan untuk tidak membenci orang yang memusuhi kita dan bahkan kita diharuskan untuk mengasihi orang-orang yang membenci kita. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk mendoakan orang yang mencaci kita, Ia berkata “berdoalah bagi orang yang mencaci kamu”. Perkataan ini tentu saja bukan saran ataupun sekedar nasehat moral untuk setiap pengikut Kristus. Perkataan ini harus kita jadikan perintah yang tidak boleh diabaikan. Perintah yang sifatnya mengikat kita, sehingga jika kita tidak melakukannya kita menjadi bersalah karenanya. Lalu, jika kita harus berdoa bagi orang yang mencaci kita, apa yang harus kita doakan? Tentu saja kita tidak bisa meminta kepada Tuhan supaya Tuhan membalaskan sakit hati kita dengan menimpakan hal hal buruk menimpa orang yang telah mencaci kita. Jikalau doa kita demikian maka sesungguhnya kita sedang memanfaatkan Tuhan untuk mengikuti keinginan kita dan betapa jahatnya hal tersebut. Padahal Tuhan berkata supaya kita mendoakan mereka yang mencaci kita supaya dalam doa itu kita berserah kepada Tuhan agar kita memperoleh kekuatan menanggung sakit karena hinaan ataupun cacian. Dalam doa itu kita belajar untuk mengampuni mereka yang telah menyakiti mereka. Dalam doa tersebut kita merendahkan diri sambil menyadari bahwa kemungkinan kita untuk menghina atau mencaci orang lain juga selalu terbuka sehingga kita minta hikmat pada Tuhan untuk tidak melakukannya. Tuhan Yesus telah mengajarkan kita, bahkan telah memberi teladan bagaimana seharusnya kita memperlakukan orang yang merendahkan dan menghina kita. Di atas kayu salib Ia berkata, “ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Amin

Leave a Reply