Bertobat Berarti Berbebenah Diri

  • Post category:Renungan
  • Post published:December 1, 2020
You are currently viewing Bertobat Berarti Berbebenah Diri
Pembacaan Alkitab Matius 3:1-12

Pada minggu ini Gereja memasuki masa Advent. Masa Advent menandai masa persiapan rohani sebelum merayakan Natal. Masa Advent mempersiapkan kita supaya terarah pada Penebus yang akan datang yakni Yesus Kristus. Namun yang terpenting pada masa ini, Gereja menghidupkan kembali semangat penantian dalam diri kita akan kehadiran Mesias. Memasuki masa Advent ini kita diajak untuk dapat membenahi diri kita. Tujuannya sederhana yakni supaya selama masa Advent ini, dalam pertobatan kita dengan kesediaan diri dapat menyambut Natal Yesus Kristus.

Dalam sejarah Alkitab, salah satu tokoh yang mempersiapkan jalan untuk adalah Yohanes. Nats saat ini merupakan seruan pertobatan Yohanes Pembaptis dengan tujuan agar semua orang yang mau mendengar dan merespons ajakannya memperoleh pengampunan dosa. Yohanes melakukan tugasnya menyerukan pertobatan sehingga semua orang yang mau mendengar dan percaya akan mendapatkan keselamatan dari Tuhan. Seruan Yohanes bertujuan mempersiapkan umat Israel menyambut Mesias. Tugas Yohanes adalah menyiapkan hati manusia yang seolah jalan yang jelek menjadi siap untuk dijalani.

“Bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” Hal ini diserukan dengan sangat jelas dan tegas, bahkan keras oleh Yohanes Pembaptis di padang gurun. Yohanes tidak mau kompromi, tidak takut, juga tidak dengan cara yang lembut. Ia berani mengungkapkan kebobrokan, kejahatan dan kesalahan yang harus segera diperbaiki. Dengan kata lain, harus bertobat! Bahkan kepada semua orang, entah orang biasa, entah dari kelompok orang terhormat dan disegani, bahkan pemimpin sekalipun. Kalau salah, ya salah. Orang harus disadarkan  akan kesalahan dan dosanya, dan berani untuk bertobat.

Tentu saja keberanian Yohanes Pembaptis ini tidak mudah diterima. Demi kebaikan bahkan demi keselamatan, ia mengatakan dengan terus terang dan apa adanya. Yohanes sadar bahwa pewartaannya itu selalu mendatangkan resiko kehilangan segalanya bahkan nyawanya sendiri menjadi taruhan. Ia tahu dan dengan sangat sadar bahwa hanya dengan bertobat, keselamatan menjadi berkat. Hanya dengan demikian, keselamatan itu bisa diterima dan dialami. Keselamatan itu adalah pribadi Yesus, yang datang sebagai pemenuhan janji keselamatan Allah.

Seruan pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis  adalah seruan bagi manusia untuk mempersiapkan diri bahwa akan datang Dia yang membersihkan kita dari dosa.  Namun demikian Yohanes mempertegas bahwa pertobatan tidak hanya sekedar kata-kata saja namun pertobatan itu harus menghasilkan buah yang nyata. Bertobat berarti perubahan hati dan mengganti jalan hidup sehingga orang yang telah bertobat tidak lagi berjalan di jalan yang penuh dengan dosa lagi namun akan berjalan dalam ‘jalan kudus’ yang telah disediakan oleh Allah di dalam Yesus Kristus.

Makna dasar dari pertobatan adalah berbalik. Berbalik yang dimaksud adalah  meninggalkan kehidupan dalam dosa dan berjalan menuju arah yang berlawanan yaitu arah yang terang di dalam Tuhan. Keputusan untuk berbalik dari dosa menuju kepada keselamatan di dalam Kristus menyangkut hal menerima Yesus bukan hanya sebagai Juruselamat, melainkan juga sebagai Tuhan atas kehidupan kita. Pertobatan merupakan keputusan sukarela dari pihak orang berdosa untuk membenahi hidupnya. Menyambut Kristus Yesus maka kita harus berani membenahi diri kita. Kedatangan Kristus membutuhkan jalan seperti halnya Yohanes yang mempersiapkan jalan untuk Kristus demikian dengan kita mempersiapkan hati yang bersih untuk Kristus. Berani bertobat maka berarti kita berani mengambil langkah yang  berbeda dengan dunia untuk berbenah. Mengubah hidup, hati dan pandangan kita untuk selalu tertuju kepada Allah di dalam Yesus Kristus. Amin

Leave a Reply