Bukti Kasih Allah Terhadap Orang Berdosa

  • Post category:Renungan
  • Post published:September 3, 2020
You are currently viewing Bukti Kasih Allah Terhadap Orang Berdosa
Pembacaan Alkitab Roma 3:23

Dari masa ke masa ada berbagai pandangan orang-orang kepada sosok Tuhan Yesus. Banyak orang menggambarkan bahwa Tuhan Yesus bukanlah apa-apa selain seorang guru atau seorang filsuf yang mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain untuk membagikan rasa cinta dan persaudaraan. Namun dalam pikiran Tuhan Yesus ada hal yang lebih dari hanya sekedar mengajar kepercayaan spiritual, pikiran Tuhan Yesus ini berkaitan dengan misiNya datang ke dunia, dimana Allah melihat bahwa manusia terikat dengan dosa dan perlu diselamatkan. Misi Tuhan Yesus adalah membebaskan manusia dari dosa, hal ini didasari oleh Kasih Allah yang begitu besar terhadap manusia, Allah tidak menginginkan manusia untuk binasa karena dosa. Oleh sebab itu Allah datang ke dunia dan menjadi manusia di dalam Yesus Kristus.

Dosa telah mengikat manusia dan menjadikan manusia sebagai pesakitan yang  harus mendapatkan hukuman, dosa juga menjadikan hubungan manusia dengan Allah terputus, dosa juga menjadikan manusia memiliki sifat untuk cenderung melakukan hal-hal yang tidak memuliakan Allah.

Dalam suratnya kepada jemaat yang ada di Roma Paulus menuliskan: “karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23)

Rasul Paulus dalam bagian tersebut menegaskan bahwa dosa tidak mengenal usia, status, ras dan golongan. Penekanan bahwa semua manusia telah berdoa adalah hal yang tidak bisa dipungkiri mengingat bahwa manusia memiliki nenek moyang yang satu yaitu adam dan melalui Adam pulalah dosa menjalar kesemua manusia atau kesemua keturunannya. Paulus berkata bahwa “semua manusia telah” bukan “semua manusia akan” berbuat dosa. Hal ini berarti bahwa tidak ada manusia yang tidak terluput dari bayang-bayang dosa dengan lain kata bahwa tidak manusia yang tidak bisa berbuat dosa.

Ayat  di atas juga menegaskan bahwa dosa-dosa di dalam kehidupan manusia membuat mereka jauh dari Tuhan dan membuat manusia kehilangan sesuatu yang berharga yaitu kemuliaan yang Allah anugerahkan tatkala Allah menciptakan manusia. Dan karena kodrat tersebut, maka tak ada satupun yang layak masuk surga dan tidak ada satu pun hal yang dapat dilakukan manusia untuk mendapatkan surga. Selain hal itu, Tuhan juga menuntut hukuman atas dosa-dosa yang telah diperbuat manusia yaitu terpisah dengan Tuhan secara kekal dan kematian tetapi di sisi lain Allah maha kasih dan tidak ingin menghukum manusia oleh karena itu Allah mengutus Anak-Nya Yesus Kristus untuk datang ke dunia dan hidup sebagai manusia yang harus menjalani penderitaan dan bahkan mati untuk menebus dosa-dosa manusia agar manusia dapat diselamatkan.

Melalui Yesus, Allah menunjukkan bahwa Allah, adalah Allah yang maha kasih, maha adil dan juga maha  pengampun. Yesus rela mati untuk menghapus semua dosa manusia termasuk semua dosa kita sehingga kita bisa memperoleh hidup yang kekal. Di bagian lain dalam Suratnya kepada jemaat di Roma Paulus menulis “akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8).

Pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib adalah bukti kasih Allah bagi kita umat manusia yang berdosa, Allah mengasihi kita lebih dari apapun juga dan hal ini mendasari tindakan Tuhan Yesus untuk menderita dan mati dikayu salib agar kita manusia diselamatkan dari hukuman dosa.

Sebagai umat tebusan Tuhan Yesus, marilah kita mengucap syukur karena perbuatan Allah yang begitu besar dan agung, kita bersyukur karena Allah mau mengampuni dan bahkan mau menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Dan marilah dengan penuh kerendahan hati kita menyadari bahwa kita manusia yang berdosa dan membutuhkan Allah untuk menyelamatkan kita serta marilah kita berusaha untuk tidak hidup di dalam kemunafikan, perzinahan, perjudian, keegoisan, kesombongan, keangkuhan dan berbagai dosa yang membuat kita jadi batu sandungan bagi orang lain. Karena dengan hidup memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama, kita menunjukkan bahwa kita adalah umat-umat yang bersyukur atas kasih Tuhan bagi kita. Amin

Leave a Reply