Hidup Searah Dengan Iman

  • Post category:Renungan
  • Post published:August 25, 2020
You are currently viewing Hidup Searah Dengan Iman
Pembacaan Alkitab Yeremia 2:26-28

Umat Israel merupakan umat pilihan dalam karya anugerah Allah bagi dunia, sebab itu Allah menghendaki mereka untuk hidup menuruti segala ketetapan yang diberikanNya kepada mereka. Kepada bangsa Israel Allah memberikan berbagai aturan yang tidak saja mengatur hubungan mereka dengan alam ciptaan, dengan sesama manusia namun juga dengan Tuhan yang menyelamatkan mereka. Pemberian aturan ini guna umat Israel supaya mereka memiliki cara hidup yang berbeda dengan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Salah satu aturan yang diberikan oleh Tuhan adalah mereka tidak boleh menyembah atau memuja ilah lain, hal ini dengan tegas Tuhan ingatkan disaat bangsa Israel dituntun Tuhan keluar dari tanah Mesir. Namun kenyataan pada kenyataannya! Alkitab menunjukkan bahwa dalam perjalanan sebagai bangsa pilihan, Israel berulangkali melakukan pelanggaran dan menunjukkan pola hidup yang bertentangan dengan kehendak Allah.

Hal ini berlangsung terus menerus bahkan sampai pada masa Israel dipimpin oleh raja-raja. Meskipun demikian, Allah pun berungkali dengan perantaraan para nabi, berusaha untuk menyadarkan bangsa Israel untuk kembali setia kepada Allah. Termasuk nabi Yeremia yang dipilih Tuhan untuk menyampaikan Firman Allah bagi Israel yang telah menyimpang dari kehendak Allah.

Salah satu inti dari Firman Allah yang disampaikan oleh Yeremia adalah; supaya Israel menyadari akan pelanggaran mereka, dimana mereka telah menyimpang dari kebenaran dan tidak lagi menyembah Allah yang benar, dalam bagian pasal 2:26-28 misalnya, yang menggambarkan bagaimana seharusnya Israel malu dengan kelakuan mereka terhadap Tuhan. manakala tak ada malapetaka yang menimpa, mereka memilih menyembah ilah lain namun saat mereka tertimpa kesulitan mereka berteriak minta tolong kepada Tuhan.

Tindakan Israel ini merupakan suatu sikap yang dikritik oleh Tuhan, sebab Israel hanya mengingat Tuhan disaat mereka tertekan. Namun disisi lain terlihat bagaimana anugerah Allah yang diberikan kepada Israel sebagai bangsa pilihan tidak diimbangi dengan kesetiaan melakukan kehendak Allah atau kesetiaan untuk tetap menyembah Tuhan. Israel memilih untuk menyembah patung buatan yang jelas-jelas tidak menyukakan hati Tuhan, bangsa Israel tidak menjadi setia, mereka tidak taat dan akhirnya Tuhan harus mempermalukan mereka dengan penghukuman yang diberikanNya agar bangsa Israel menyadari ketidaktaatan mereka.

Ketidaksetiaan Israel memberi kita pelajaran bagaimana seharusnya hidup sebagai umat Allah yang ditebus oleh darah Kristus Yesus. kita menerima anugerah kesalamatan melalui iman kepada Tuhan Yesus, sebab itu hidup kita adalah pemberian Tuhan bukan karena kekuatan dan kemampuan kita. Anugerah Allah harus disikapi dengan cara yang benar, sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati. Ini bebarrti sikap hidup kita haruslah searah dengan iman kita. Iman yang kita peroleh dengan Cuma-Cuma. Tuhan menghendaki kita untuk setia, sebab itu berusahalah untuk tetap setia dalam mengikut Tuhan, memang tidak disangkal bahwa mengikut Tuhan pasti ada tantangan, namun ini merupakan hal baik dan penting, sebab dengan adanya tantangan maka iman kita diuji, kehidupan rohani kita terus menerus diperbaharui dan iman kita semakin diteguhkan. Kita telah menerima anugerah sebab itu hiduplah dalam anugerah dengan kesetiaan. Amin

Leave a Reply