Kasih Dalam Perbuatan

  • Post category:Renungan
  • Post published:August 31, 2020
You are currently viewing Kasih Dalam Perbuatan
Pembacaan Alkitab Galatia 6:2

Sewaktu kecil di kampung, ada sebuah permainan tradisional yang biasa dilakukan oleh kami, anak-anak kecil saat itu. Nama permainan itu adalah “beta kaya dan beta miskin”, sepintas dari nama permainan ini menunjukkan sebuah perbedaan status sosial dalam kehidupan masyarakat kita, namun yang memainkan permainan ini bukan berarti yang kaya dan yang miskin. Baiklah saya akan menjelaskan bagaimana permainan ini dimainkan. Permainan ini adalah sebuah permainan yang dimainkan dengan sebuah lagu, dalam permainan tersebut seorang anak yang memerankan orang kaya akan bernyanyi, “beta kaya,kaya, kaya,  dan anak yang berperan sebagai orang miskin akan membalas dengan lagu, “beta miskin, miskin, miskin” dan yang menarik adalah  si miskin digambarkan seorang tua yang memiliki banyak anak dan si kaya memiliki banyak uang, singkatnya si kaya akan meminta anak-anak si miskin untuk di pelihara dengan uangnya yang banyak. Pesan dari permainan ini adalah kita jangan menutup mata dengan keadaan sekeliling kita, ada banyak orang yang hidupnya berkekurangan dan memiliki banyak tanggungan dalam mereka.

Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia Paulus menulis bahwa mereka harus saling membantu satu dengan yang lain, Paulus berpesan bahwa beban bersama jangan hanya di tanggung oleh satu orang saja, melainkan harus semuanya yang menanggunggnya. Oleh sebab itu Paulus menekankan kata bertolong-tolonglah, dengan arti  bahwa jangan menutup mata dengan apa yang menjadi beban bersama, jangan menjadi orang yang hanya berpangku tangan dengan tugas yang seharusnya menjadi kewajiban bersama. Tentu, dalam setiap pesannya Paulus selalu mendasari dengan hal-hal penting, termasuk dalam pesan in, Paulus mendasarinya dengan hukum Kristus, dengan kata lain Paulus mau menegaskan bahwa tolong-menolong dalam menanggung beban bersama merupakan bagian dari “mengasihi sesama”. Pesan ini kuat, bahwa sebagai orang yang percaya Yesus sebagai Tuhan mengasihi sesama adalah harga mati yang tidak bisa di tawar-tawar.

Bagaimana dengan kita orang Kristen atau Gereja saat ini? Sangat disayangkan jika di dalam gereja sendiri ada orang yang tidak mempedulikan keadaaan saudara seimannya. Ada kesenjangan antara yang miskin dan kaya, yang kaya harus duduk di tempat spesial yang miskin terserah mau duduk dimana. Yang ekonominya mapan bahan tidak peduli dengan saudaranya yang miskin dan tak berada, gambaran gereja seperti ini jelas menyimpang jauh dari keadaan Gereja mula-mula yang mempraktekan suatu cara hidup yang saling membantu dan peduli dengan sesamanya. Gereja harus kembali pada cara hidup gereja yang seharusnya, bagaimana kasih itu ditebarkan untuk semua orang tanpa membedakan. Sudah seharusya kita mulai mempraktekkan kasih itu dalam hidup kita. Jangan menutup mata dengan keadaan sekitar kita, mulailah menaruh pehatian pada sekitar kita. Amin

Leave a Reply