Kepastian Pemeliharan Tuhan

  • Post category:Renungan
  • Post published:July 31, 2020
You are currently viewing Kepastian Pemeliharan Tuhan
Pembacaan Alkitab Markus4:26-29

Banyak orang mengatakan bahwa hidup dimasa sekarang ini adalah hidup yang sulit dan semakin susah, harga kebutuhan pokok yang terus naik dan tidak diimbangi dengan penghasilan yang memadai akibatnya apa-apa menjadi susah. Bekerja siang malam dengan susah payah namun hasilnya tetap saja kurang, kebutuhan yang terus meningkat namun pendapatan terus berkurang, maka banyak orang akhirnya mencari jalan pintas dan menempuh jalan yang seharusnya tidak dilalui. Memang kehidupan dunia tidak pernah menjamin suatu ketenangan, masalah selalu datang tidak mengenal status sosial dan tingkat pendidikan, sebagian orang berpikir alangkah enaknya jadi orang kaya namun sebaliknya orang kaya seringkali berpikir alangkah indahnya hidup tanpa ada beban ini dan itu. Orang dunia selalu merasa kurang sebab yang dikejar adalah kekayaan semu dan kehidupan dunia tentu selalu menawarkan berbagai godaan agar manusia terjerat pada perangkapnya. Lalu bagaimana dengan orang Kristen? Apakah orang-orang Kristen harus mengikuti cara hidup mereka yang tidak mengenal Allah? Tentu tidak! Sebab bagi umat percaya, Tuhan adalah satu-satunya sumber kebahagiaan dan diluar Tuhan tidak akan ketenangan. Sebab hanya didalam Tuhan ada kepastian.

Dari pembacaan Firman Allah dalam perikop ini, kita dapat belajar beberapa hal, setidaknya ada tiga kebenaran yang bisa kita ambil dari kebenaran Firman Tuhan ini. kebenaran pertama adalah bahwa dalam kepastian pemeliharaan Allah, menunjukkan bahwa Allah bekerja menurut rancanganNya, kebenaran yang kedua adalah Allah tidak pernah gagal dalam rancanganNya dan kebenaran ketiga adalah Allah tetap setia dalam pemeliharaanNya. Ketiga kebenaran ini diungkapkan oleh Tuhan Yesus dengan menceritakan suatu perumpamaan tentang penabur dan benih yang ditaburnya, dimana orang yang menabur benih tidak pernah tahu bagaimana cara Allah bekerja menumbuhkan benih dan memelihara benih sehingga menjadi pokok yang dapat menghasikan buah untuk kehidupan, cara kerja Allah adalah hal yang seringkali tidak dapat dipahami oleh manusia dan terkadang manusia seringkali keliru memahami cara kerja Allah karena itu kita harus tetap rendah hati untuk memintah hikmat kepada Allah agar kita dapat selalu mengerti apa kehendak Allah atas hidup kita. Kesetiaan Allah untuk terus memelihara ditunjukkan bagaimana benih yang ditabur itu terus bertumbuh dan bertambah besar hingga masak untuk dituai dari hal ini pula kita melihat bagaimana Allah sesungguhnya tidak pernah gagal dalam karyaNya.

Kita hidup memang dizaman yang penuh dengan kesulitan, hal ini tidak perlu kita pungkiri, dan tidak perlu juga kita hindari sehingga kita melakukan hal-hal yang bodoh dan tidak berkenan dihadapan Tuhan. Allah kita adalah Allah yang setia, hal ini merupakan suatu jaminan bagi kita untuk tidak kuatir menjalani kehidupan ini, Allah menghendaki kita untuk terus menatap kepadaNya dan terus mengingat akan janji pemeliharaanNya. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita dan Allah tidak akan membiarkan kita, sebab itu janganlah kuatir secara berlebihan dan takut. Barangkali kita diperhadapkan dengan susahnya hidup yang perlu lakukan adalah terus sabar, sebab akan ada masanya kita akan menuai apa yang kita tabur, karena itu selama kita berjalan dijalan yang dikehendaki Tuhan maka jangan menyimpang dari jalan itu, tetaplah melangkah di jalan tersebut hingga sampai pada tujuan yang telah ditentukan Tuhan bagi kita. Sekali lagi sabar adalah kuncinya, hidup ini akan menjadi lebih susah apabilah sikap ini tidak kita miliki, kita hanya dapat melihat dan merasakan kepastian pemeliharaan Tuhan apabila kita sabar. Amin

Leave a Reply