PA Amsal 10:3
Tuhan pasti memenuhi kebutuhan hidup kita. Namun, bagaimana caranya Tuhan memenuhi kebutuhan tersebut? Adakah apa yang kita butuhkan datang secara ajaib dengan jatuh dari langit, misalnya? Atau tiba-tiba dengan ajaib di meja makan sudah tersedia hidangan untuk kita makan, atau dilaci meja kita tiba-tiba ada setumpuk uang yang banyak untuk belanja keperluan kita. Kita yakin Allah pasti sanggup melakukan hal-hal ajaib tersebut. Namun apakah demikian cara Tuhan bekerja? Tentu saja tidak! Sejak semula, manusia diciptakan bukan untuk menjadi makhluk yang bermalas malasan. Memang di taman Eden Allah memfasilitasi semua kebutuhan manusia, namun itu bukan berarti mereka tidak berusaha. Kepada manusia pertama Allah bersabda; “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas” (Kej.2:16). Allah menciptakan tumbuhan yang berbuah untuk dapat dimakan oleh manusia, ini berarti Allah menyediakan apa yang dibutuhkan oleh manusia agar dapat bertahan hidup. Namun untuk bisa makan manusia perlu berusaha, minimal adalah mencari dan memetik buah yang hendak dimakan. Itulah artinya bahwa untuk urusan makan atau kebutuhan hidup, Allah telah menyediakan namun untuk makan itu sendiri manusia harus berusaha.
Oleh sebab itu, jangan sempit memahami perkataan Amsal; “Tuhan tidak akan membiarkan orang benar kelaparan”. Seakan-akan perkataan bijak ini memberi harapan bahwa dengan tidak berusaha pasti Tuhan akan memberi makan setiap orang benar. Makan dan minum setiap orang benar akan dan telah dijamin oleh Tuhan, sehingga setiap orang benar tidak lagi perlu bekerja. Pemahaman yang seperti ini keliru, sebab jika seseorang yang hanya mengharapkan kebutuhan hidup itu terpenuhi tanpa harus bekerja padahal ia mampu untuk bekerja, maka sesungguhnya ia bukan lagi orang yang benar, sebab orang benar pasti memahami Tuhan tidak berkenan dengan orang yang malas, karena itu orang yang benar akan berusaha untuk bekerja keras agar apa yang dibutuhkan dapat terpenuhi termasuk urusan makan dan minum.
Orang benar sangat menyadari, bahwa Allah pasti membuka jalan untuk ia dapat memenuhi apa yang dibutuhkannya. Jadi, Tuhan pastinya tidak akan membiarkan orang benar kelaparan. Caranya adalah dengan selalu memberikan kesempatan dan membuka jalan bagi orang benar untuk bekerja. Itulah sebabnya sebagai orang benar kita tidak boleh salah memahami kebaikan Tuhan dalam hal pemeliharaanNya. Tuhan memelihara kita dengan memberikan pekerjaan, ini berarti juga bahwa pekerjaan adalah pemberian Tuhan, sehingga kita pun diingatkan; apapun yang kamu kerjakan, lakukanlah itu dengan segenap hatimu, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Amin
