PA : Nahum 1:2,3
Sejak semula Allah menghendaki agar manusia mengikuti kehendakNya, oleh sebab itu Allah telah memberikan perintah dan peraturanNya agar manusia jangan menyalahi atau bertindak diluar kehendak Tuhan. Namun manusia pun tidak dapat menahan diri dan melangkahi ketetapan-ketetapan yang Allah tentukan. Akibatnya manusia jatuh dalam dosa dan terhukum. Dari hal ini kita dapatlah memahami bahwa tidak ada perbuatan dosa yang tidak memiliki konsekuensi. Setiap pelanggaran yang dilakukan oleh manusia pasti memiliki dampak bagi manusia itu.
Demikianlah yang dilakukan oleh Niniwe satu kota besar dizaman lampau. Perbuatan jahat penduduk Niniwe telah mendatangkan murka Allah atas kota tersebut, sehingga Allah murka dan menjadi marah. Dari bagian Alkitab yang menjadi dasar atau pokok perenungan ini, terlihat bagaimana Allah menunjukkan kemarahanNya dan meskipun Ia adalah Allah yang panjang sabar, Ia tetaplah Allah yang tidak membiarkan kejahatan dan orang-orang yang berbuat jahat lepas dari hukuman.
Berbicara murka Allah, maka kita semua seharusnya patut menanggung murka Allah. Hal ini terjadi karena tidak ada manusia yang tidak berbuat dosa, semua manusia berdosa harus menanggung hukuman. Namun karena Allah Maha Kasih dan Ia tidak menghendaki manusia binasa maka Ia telah mengutus AnakNya Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi juruselamat dan mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. Oleh rahmat Allah kita telah diselamatkan melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Meskipun kita telah diselamatkan bukan berarti setiap pelanggaran yang kita lakukan tidak memiliki konsekuensi. Oleh karena itu Tuhan menghendaki agar kita berjaga-jaga. Kita harus waspada, dalam arti kita harus memperhatikan bagaimana cara kita hidup. Kita diselamatkan agar kita terlepas dari hukuman dosa bukan supaya kita seenaknya berbuat dosa. Kita dianugerahkan keselamatan supaya murka Allah tidak atas kita sehingga kita menyadari bahwa hidup kita harus menjadi hidup dalam kebenaran, yakni hidup yang setia dan tekun melakukan kehendak Allah. Amin
