Waktu Yang Terbatas

  • Post category:Renungan
  • Post published:October 5, 2020
You are currently viewing Waktu Yang Terbatas
Pembacaan Alkitab Mazmur 90:12

Setiap kali merenungkan perjalanan hidup ini maka kita akan menemukan kenyataan tentang betapa singkatnya kehidupan di dunia ini dan kenyataan ini tidak dapat kita hindari, ibarat matahari yang selalu terbit di belahan timur dan menghilang di ufuk barat demikianlah kehidupan kita manusia. Mengenai kenyataan ini Alkitab telah memberikan penjelasan kepada kita untuk menjadi suatu peringatan. Seperti yang dituliskan: “Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yak. 4:4b). memang begitulah kehidupan ini, begitu cepat berlalu dan tidak ada seorangpun yang mampu menahannya apabila ia hendak berputar. Kehidupan kita seperti uap yang sebentar kelihatan dan akhirnya hilang tak berbekas.

Namun apakah dengan demikian kita menjadi pesimistis menjalai hidup ini? tentu tidak demikian adanya, sebab hidup ini harus dijalani dengan optimis. Kita harus meyakini bahwa hidup ini begitu berharga untuk dijalani sebab ada begitu banyak keindahan dalam hidup ini yang Tuhan karuniakan kepada kita untuk disyukuri. Keadaan kita yang sementara ini bukanlah penghalang yang merintangi kita untuk berkarya bagi kemuliaan nama Tuhan. justru sebaliknya hidup yang sementara ini harus menjadi ajang pembuktian bagaimana kita menggunakan kesempatan hidup ini secara bijaksana.

Pemazmur dalam nyanyiannya, mengungkapkan: Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. (Mazmur 90:12). Nyanyian ini mengandung makna bahwa kita tidak dapat menyia-nyiakan waktu kita. Dalam kesempatan yang Tuhan karuniakan bagi kita untuk hidup ada kesempatan untuk belajar, yaitu belajar untuk menjadi bijaksana. Dengan hati yang bijak maka kita tahu bahwa waktu ini begitu berharga sehingga setiap kesempatan yang Tuhan karuniakan tidak akan dengan begitu mudahnya kita sia-siakan.

Meskipun waktu kita yang terbatas di dunia ini memiliki ukuran yang berbeda-beda, namun kita masing-masing memiliki kesempatan yang sama. Yakni bagaimana memaksimalkan kehidupan ini menjadi berkat bagi sesama, kita mengisi dan memenuhi hidup ini dengan segala perbuatan yang baik, perbuatan yang menyenangkan Tuhan. jika hari ini kita masih dapat melihat, mendengar dan merasakan maka sesungguhnya itu adalah kesempatan yang Tuhan karuniakan bagi kita diwaktu yang terbatas ini. jangan buang waktu ini dengan percuma, kita harus mampu mengelola waktu dan mengupayakannya. Tidak hanya untuk kebaikan kita namun juga untuk kebaikan bagi sekitar kita.

Jalanilah hidup ini dengan satu tujuan yakni memuliakan Allah, jangan salah tujuan sebab apabila kita salah mengarahkan hidup ini, maka kerugian menanti kita. Kesempatan itu bernilai tinggi karena itu jangan melawatkan kesempatan tersebut, mengertilah bahwa apabila kehidupan ini menjadi suatu kehidupan yang tak berfaedah maka sia-sialah kita hidup. Jangan salah mengambil langkah, berhati-hatilah melangkah oleh karena itu kita membutuhkan hati yang bijaksana. Amin

Leave a Reply